|
2nd version |
Di tengah musim panas di Delft yang super panas, perjuangan menulis
proposal tesis itu luar biasa. Angin Belanda yang sehari-hari selalu
datang dan telah merusak tiga payungku, kini kurindukan. Apa dayaku
melawan panas dan suntuk untuk mencari wangsit tesis di gua semediku
dengan otak yang meleleh? Yang ada malah tanganku mulai menggambar.
Kubiarkan tangan dan anganku menggambar dari hari ke hari tanpa tujuan.
Apa yang akan kugambar, seluruhnya kuserahkan pada waktu.